benarkah kurma bisa sembuhkan DB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurma
biasanya mudah dijumpai di
bulan puasa. Tak sekadar
menjaga tradisi yang
diriwayatkan turun-temurun,
orang memilih kurma karena
kandungan gizi dan
khasiatnya. Antara lain untuk
mempercepat pemulihan kondisi
saat sakit demam berdarah.
Meski belum ada penelitian
ilmiah tentang khasiat buah itu
untuk menyembuhkan DB,
berbagai pengakuan empiris
yang bermunculan
menyebutkan, kurma yang
telah diolah menjadi jus mampu
meningkatkan kadar trombosit
secara signifikan. Karena itu,
banyak orang yang
keluarganya terkena DB
tergerak untuk mencari jus
kurma.
Adalah Ahmad Said Joban,
seorang pemilik toko buku di
Bandung, yang memopulerkan
khasiat jus kurma tersebut.
Pada tahun 2005, seorang
besan Said, panggilan
akrabnya, terserang DB. Said
ingat, bila ia menderita sakit
saat masih kecil, semisal sakit
panas, orangtuanya selalu
mengobatinya dengan buah
kurma.
“Karena waktu itu belum ada
blender atau juicer, kurma
cukup direndam di air hangat
selama beberapa saat lalu
dikocok-kocok. Air seduhan itu
yang kemudian saya minum, ”
tutur Said.
Seperti ditugaskan untuk terus
melakukan percobaan, setelah
besannya sembuh dari DB
berkat jus kurma yang ia
berikan, berturut-turut
menantu, keponakan, sepupu,
dan paman Said juga menderita
DB. Ada tujuh orang kerabat
dekatnya yang terserang DB
dan semuanya cepat pulih
kondisinya berkat jus kurma
yang ia berikan.
“Yang trombositnya cuma 9
ribu, tetapi setelah minum jus
kurma naik hingga 140 ribu, ”
kata Said.
Pengalaman menarik tersebut
dituturkan Said ke koran
setempat. Sambutan ternyata
luar biasa. Telepon di rumah
dan tokonya tak berhenti
berdering dari orang-orang
yang bertanya tentang resep,
atau minta dibuatkan jus
kurma. Tak sedikit pula orang
yang datang langsung ke
tokonya dengan keperluan
serupa.
“Selain membuka usaha toko
buku, terus terang saya
memang sudah lama berdagang
buah kurma. Karena banyak
yang meminta, belakangan
saya juga menjual jus kurma, ”
ungkapnya.
Wartawan-wartawan yang
kemudian mewawancarainya
mengusulkan agar Said
mendata jumlah orang yang
bertanya soal jus kurma, baik
yang melalui telepon maupun
yang datang langsung. Maklum,
setelah ia bercerita lewat
koran, dan kemudian
menyebarkan resepnya lewat
milis di internet, banyak yang
menelepon untuk mengucapkan
terima kasih karena resep jus
kurmanya terbukti manjur.
“Kesaksian mereka saya catat
dalam buku. Jumlahnya sudah
banyak, sekitar seribu orang
lebih. Banyak di antara mereka
yang kemudian jadi pelanggan
kurma yang saya jual, ”
ujarnya.
Gula Darah Turun Said memang
punya darah pedagang. Nah,
sejak dagangannya terbukti
berkhasiat bagi kesehatan, ia
semakin rajin berkonsultasi
dan bertukar-pikiran tentang
kurma dengan dokter, ahli gizi,
dan ahli kesehatan. Ditunjang
oleh pengetahuannya tentang
bumbu-bumbu dapur yang
lazim digunakan di Timur
Tengah, Said coba menggali
lebih dalam lagi potensi kurma
untuk penyembuhan penyakit.
Selain DB, sejauh ini Said
sudah mencoba memanfaatkan
khasiat kurma untuk gangguan
pencernaan, meningkatkan
hemoglobin (HB), dan
menurunkan kadar gula darah.
“Teman saya, seorang dokter,
sudah mencoba ramuan saya,
kurma yang ditambah lada
hitam dan bumbu-bumbu lain.
Gula darahnya yang semula di
atas 400, turun sampai di
bawah 200, ” tutur Said.
Diceritakan, selain yang
dikonsumsi begitu saja tanpa
campuran guna menyembuhkan
penyakit tertentu, ada pula
yang harus dicampur ramuan
untuk penyembuhan penyakit
lain. Lebih dari itu, ada pula
jenis-jenis kurma tertentu
yang berkhasiat untuk
menyembuhkan penyakit
tertentu, sayangnya tidak
berkhasiat untuk
menyembuhkan penyakit lain.
“Ada jenis kurma yang pas
untuk mereka yang diabetes
maupun bermasalah dengan
pencernaannya. Harganya
relatif murah daripada kurma
biasa. Tinggal kita mau pilih
yang mana, ” sebutnya.
Kurma yang cocok untuk
diabetesi adalah jenis Nagal.
Kurma jenis ini agak sedikit
lonjong daripada kurma biasa,
dan rasanya sedikit pahit.
Harganya murah, berkisar Rp
14 ribu per kg. Karena tidak
ada aturan pastinya, menurut
Said, konsumsi kurma jenis ini
sebaiknya tak lebih dari
sepuluh butir per hari saat
berbuka maupun sahur.
Bagi mereka yang mengalami
gangguan lambung atau maag
dapat memilih jenis Fard. Ciri
khasnya, warna buah hitam
dan rasanya lebih pahit
daripada Nagal. Harganya lebih
mahal, yakni Rp 20 ribu per kg.
Gulanya Mudah Dicerna Selain
dalam bentuk buah matang,
kurma bisa dinikmati dalam
berbagai olahan, mulai dari
jus, biskuit, selai, hingga madu
untuk campuran susu. Olahan
kurma kini mudah dijumpai di
pasaran.
Menurut Ahmad Said Joban,
setiap 100 gram kurma
mengandung kalsium 52 mg,
iron 1,2 mg, magnesium 50 mg,
fosfor 60 mg, potasium 667
mg, sodium 13 mg, klorida 271
mg, sulfur 14,7 mg, manganese
4,9 mg, copper 2,4 mg, zinc
1,2 mg, dan cobalt 1,9 mg.
Juga vitamin A 90 IU, thiamin
B1 93 mg, ripovlavine B2 144
mg, biotin 4,4 mkg, asam folio
5,4 mkg, niacin 2,0 mg, asam
askorbat 6,1 mg, glukosa 38,5
gr, fruktosa 35,5 gr, gula
jenis lain 3,4 gr, protein 2,35
gr, lemak 0,43 gr, dan energi
323.
Kandungan gulanya sebagian
besar merupakan gula
monosakarida, sehingga
mudah dicerna tubuh, antara
lain glukosa dan fruktosa.
Pada varietas kurma tertentu,
juga terdapat gula sukrosa.
Kandungan gula pada kurma
sangat tinggi, sekitar 70
persen, yaitu 70-73 gram per
100 gram.
Penyerapan gula kurma di
dalam tubuh cukup cepat,
sekitar 45-60 menit,
dibandingkan dengan
penyerapan pati pada nasi
yang memerlukan waktu
berjam-jam. Itulah sebabnya
kurma merupakan makanan
yang sangat baik untuk
berbuka puasa karena dapat
menyuplai asupan energi
secara cepat.
Serat pangan yang terkandung
dalam kurma cukup besar,
sekitar 2,2 gram per 100 gram.
Serat bermanfaat menurunkan
kadar kolesterol dalam darah
dengan menghambat
penyerapan lemak atau
kolesterol di dalam usus
besar, sehingga kolesterol
dalam darah tidak meningkat.
Kehadiran serat ini baik untuk
mengatasi sembelit. Dengan
tekstur serat yang cukup
halus, kurma aman untuk
lambung yang sensitif atau
penderita radang usus.
Sebagaimana pangan nabati
lainnya, kurma tidak
mengandung kolesterol. Kurma
mengandung lemak baik yang
bermanfaat bagi kesehatan.
Kekhawatiran menjadi gemuk
karena kurma tidaklah
beralasan. Kehadiran lemak ini
bermanfaat bagi penyerapan
vitamin A, D, E, dan K, yang
juga terdapat di dalam kurma.
Untuk membuat jus, Anda
cukup menyediakan buah
kurma kurang lebih 200 gram
atau sesuai selera. Blender
kurma dengan air sampai
halus. Sebaiknya pilih kurma
yang lunak agar mudah
diblender. @ Lalang Ken
Handita